Akhir-akhir ini saya cukup sering mengalami kegalauan tak beralasan. Kebanyakan wanita sering galau tanpa tahu penyebabnya, mungkin juga ada hal yang tak bisa terkatakan. Etapi saya kayaknya sedang menciptakan kegalauan saya sendiri deh ya.
Lihat saja, suami saya keluar kota dan saya menolak menemani karena memang tidak jelas urusannya dan tidak ada kejelasan akan nasib saya nanti disana. Yang sering sih, saya mengalami kegalauan yang tidak ada jalan keluarnya, dan akhirnya saya memilih pulang duluan.
Saat suami saya keluar kota dan saya memutuskan tidak mengikuti dengan alasan yang sama dengan diatas, saya otomatis berada dirumah sendirian. Nah saat sendiri itupun juga saya merasa kesepian dan akhirnya galau, lalu ujung-ujungnya nyampah disocmed (plurk & twitter) dengan hasteg #kegalauanmassal heheheheh :).
image by google |
Seperti hal terakhir yang suami saya lakukan, dia membeli jam tanpa sepengetahuan saya. Padahal perginya dengan saya dan lihat jam nya juga sama saya, tapi kenapa gitu yah saat memutuskan beli itu seperti menyembunyikan dari saya. Dan saya tahu setelah sebulan, itupun saat dia cerita sendiri.
Trus ada kejadian lagi suami saya ada rencana membeli kebun patungan dengan kakak dan ibunya, dan saya tidak dianggap terlalu penting untuk diajak diskusi meski hanya untuk meminta pendapat saya. Hmmmm...apa iya saya itu terlalu berlebihan yah merasa kalo tidak dianggap terlalu penting??
Saya memang tidak terlalu komunikatif, saya juga selalu sulit mengungkapkan uneg-uneg saya. Kadang saya perlu moment yang tidak dikhususkan untuk mengungkapkan uneg-uneg saya, itupun pasti sambil keluar air mata. Saya tidak bisa berpendapat terhadap hal yang shocking secara spontanitas, saya tipe pemikir. Sebelum bicara saya selalu harus menata dan memikirkan akibatnya. Kecuali hal yang akan saya komentarin itu tidak ada hubungannnya dengan saya, saya kadang cukup refleks untuk menanggapi.
Kadang hal tersebut yang membuat saya tidak mudah mengungkapkan kegundahan dan uneg-uneg saya sendiri, Karena saya sudah membayangkan efek terburuknya. Setelah saya yakin dan mempunyai jawaban A,B,C baru biasanya saya akan berbicara. Atau setidaknya saat hati saya menjadi sangat tenang dan tidak gugup.
Karena itulah saya kadang disebut tidak bisa ngeblend dengan orang baru. Tidak ramah, tidak supel dan tidak hormat. Padahal saya itu kadang kalau ketemu orang cukup saya tahu nama orang tersebut, kedudukannya untuk saya dan bagaimana saya menghargainya. Hal itu sudah cukup. Saya kurang suka mengorek background ataupun membuka obrolan lebih. Saya tidak mempunyai ketertarikan lebih terhadap sesuatu yang menurut saya kurang memberikan manfaat buat saya. Meski kadang saya juga gak tahu mungkin memberikan nilai lain buat saya. Ya, lebih tepatnya saya menutup diri!
So, what's on your mind now? Kalau saya sih topiknya lagi GALAU saja, dan sedang mengembangkannya menjadi kegalauan tak berujung deh kayaknya xixixiixi.
dan g sekarnag jadi bingung mau komen apaan yah?! hehehehe... :)
BalasHapus@Pitshu hahahayyyy haii Pitsu...masih inget blogku jugaj...sowriii lama gak blogwalking nih
BalasHapus