Entri yang Diunggulkan

BTS : BUTTER 2021

Senin, 28 Agustus 2017

InaCraft 2017

InaCraft 2017 yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 - 30 April 2017 yang lalu dan bertempat di Jakarta Convention Center - Jakarta yang lalu adalah merupakan pengalaman pertama saya dalam pameran sepanjang saya bergelut di bidang tas handmade. Untuk event pertama saya itu saya bergabung stand dengan teman-teman crafter Bandung (BANTER) dan saya hanya menitip barang tanpa ikut hadir. Maklum jaraknya jauh dan juga biaya selama di Jakarta masih out of my budgeting.

InaCraft 2017 memberi kesan dalam buat saya karena pertama kalinya saya benar-benar gambling dan menawarkan secara terbuka jahitan tas saya. Soale biasanya mengerjakan custom order dengan pembeli yang sudah pasti. InaCraft merupakan event bazar dan pameran terbesar di Indonesia dibidang kerajinan dengan skala internasional. Pengunjung dan pembelinya biasanya sudah niat ingsun beli dan para peminat industri kerajinan. Ya kali gak niat banget, mau muterin JCC yang segede itu dan keknya sehari enggak cukup untuk di ekplorasi setiap standnya hehehehhehe...pisss!!.

InaCraft 2017 mengajarkan saya cara kerja tim, keikhlasan dan stok sabar yang cukup karena emang saingannya bagus bagus dan keren semua. Saya apalah...cuma jentik jentik nyamuk dikolam mandi mau ikut-ikutan pameran segala. Jahit saja baru 3 tahun bisa, serius di tas baru 2 tahun terakhir. Semua pesanan tas dan jejahitan saya adalah ekperimen berbayar saya dari customer, yang meletakkan kepercayaan lebih sama saya.  
"Eh...lha kok sok-sok an bikin kursus jahit tas segala hayoo???" Itu karena saya ingin lebih berbagi ke teman-teman karena kadang otak saya overload dan pingin dibagi dengan teman-teman yang berminat kursus. Suwerrr ini mah!!
Di InaCraft pun harga standnya super emejing buat pemula kayak saya. Beda letak stand pun akan beda harganya. Pokoknya puluhan jetong gitu deh harga standnya. Keknya gak sanggup aja kalau dikuasai sendiri...tapi semoga someday saya bisa menguasai stand InaCraft sendirian tidak sharing dengan beberapa brand...Amiiiinnn.

Saya tidak mengirim banyak produk saat InaCraft 2017 yang lalu karena terbatasnya waktu dan tenaga saya. Cara menjahit saya juga gak bisa gak poll ngebut...masih timik-timik asal selamat dan untung-untungan jadi sesuai yang dibayangkan di otak. Alhamdulillah 50% sold dan 50% harus pulang kadang. Ahhh InaCraft 2017 you make me so proud. 50% itu sudah sangat berarti buat saya lhooo.....karena ternyata diluar sana Pikaco Story ada peminatnya. Oia...produk saya ciri khasnya bermotif hewan saja (anjing,kucing) karena saya belum nemu ciri khas yang lebih menggambarkan saya banget. Eh iya...saya juga suka ribet dan anti kemapanan heheheheh (apa hubungannya coba???). Cari tau saja dengan membeli product saya yak ;).

Berikut saya lampirkan foto-foto kemeriahan  Inacraft 2017 yang dikhabarkan tim sebooth saya via whatsapp group dan facebook. Doakan Inacraft 2018 semoga saya bisa ikutan lagi ya ^_^.



Terima kasih teman-teman BANTER (Bandung Crafter) yang sudah memfasilitasi produk Pikaco Story dalam event InaCraft 2017. Semoga tahun depan kita bisa bertemu ;).

Sabtu, 26 Agustus 2017

Amped, permainan trampoline di Surabaya

Trampolin, yaaay...permainan dengan cara lompat-lompat di karet. Gak nyangka saya bisa juga pakai permainan ini, tadinya saya pikir ada masalah dengan berat badan jika ingin bermain trampolin. Alhamdulillah wa syukurillah ternyata tua muda berat badan segede apapun tetap bisa bermain permainan ini.

Yayy!! Amped, salah satu permainan trampolin di area Pakuwon Mall Surabaya ini kayaknya permainan trampolin pertama kali ada di Surabaya. Kenapa langsung di tempatkan di Pakuwon Mall?? Karena tiket masuknya mahal boook!! Mungkin karena itu disesuaikan dengan pengunjung mall pada umumnya.

Tiket untuk bisa bermain di Amped ini Rp. 125.000 (weekends) dan Rp. 100.000 (weekdays). Tiket segitu kita bisa bermain trampolin sekitar 1 jam, dan kita dapat 1 botol air mineral juga sepasang kaos kaki anti licin (anti slip) khusus untuk bermain trampolin. Jadi kaos kakinya ada karet anti licin yang sangat tebal, beda dengan antislip biasa. Dan jika kita sudah punya kaos kaki amped, tiap main kesana akan dipotong Rp.20.000,- karena sudah mempunyai kaos kaki.

 
Sumber : dokumentasi pribadi

 Sumber : Youtube

 Sumber : Youtube

Kalau enggak punya ponakan kecil, saya juga gak akan main ini permainan. Malu sih ibu-ibu jempalitan gitu ditengah mal hahahahaha. Maapkan ya ponakanku, aku buat alibi biar bisa main ini permainan wkwkwk. Kalau gini kan alibinya.......nemenin ponakan main hahahaha.

Buat anak kecil, mereka sangat seneng jempalitan gak ada capeknya. Bisa buat solusi liburan weekend saat di Surabaya lhooo. Silahkan dicoba...saya aja pingin balik lagi kok ntar pas ada ponakan main ke Surabaya lagi xixixixix. Inget yak....ORANG GEMUK BISA MAIN TRAMPOLIN, contohnya sayaaaa hahahah. Pisss!

Jumat, 25 Agustus 2017

Belajar batik hingga ke Yogyakarta

Batik adalah salah satu warisan dan seni asli dari Indonesia, dan saya telat memperhatikan apalagi mempelajarinya. Saat ini saya baru mau mengenal tentang batik lewat pembuatannya, soal history, motif dan informasi lain saya belum banyak baca dari beberapa sumber. Maafkan ya...saya emang baru saja tertarik. Ketertarikan saya dimulai dari seringnya teman di Yogya sana (saya tinggal di Surabaya) selalu posting pengrajin batik yang meberikan workshopnya hingga pesertanya adalah artis dan bule-bule. Sekali lagi maafkan saya telat tertarik dibanding orang-orang jauh tersebut.

Akhirnya sayapun tertarik mengenal juga. Berangkatlah saya ke Yogya dipertengahan Juli 2017 lalu untuk belajar membuat batik. Ada 2 sih sebetulnya yang saya pelajari selama 6 hari disana, Shibori dan batik cap kertas (yang akhirnyapun diajarin nyanting juga). Ahhhh very fun workshopnya meskipun seorang doang. Saya belajar pada 2 pengajar, Untuk Shibori saya belajar di mbak Erma, salaha satu teman crafter Yogya yang saya kenal sebelumnya. Dan untuk batik cap kertas ini saya belajar dengan Pak Rohmad Batik Dongaji (bisa di search Batik Dongaji).

Shibori...hmmmm seni pewarnaan jepang, kalo di Indonesia biasa dikenal jumputan hanya beda tekniknya saja. Belajar shibori ini meyenangkan karena singkatnya waktu dan surprisednya saat kain sudah jadi. karena tidak bisa diprediksi patternnya antara saat di celup dan saat jadi. Very surprised!! Mudah dan cepat....itulah shibori yang baru saya kenal. And I love to do next to repeat this shibori project.



Batik cap, disini yang saya pelajari adalah membuat pattern batik dengan teknik cap. Asiknya dibatik Dongaji ini saya diajari membuat capnya. Dan agar setiap orang bisa membuat cap batik sendiri, jadi diajarkan membuatnya dari bahan yang mudah didapat dan dikerjakan setiap orang. Karena aslinya cap untuk batik adalah berbahan logam tembaga. Dan hal tersebut harus memesan ke tukang bubut ya. Disini saya mengikuti workshop selama 3 hari berturut-turut. Hari pertama saya diajari membuat capnya dari karton bekas bungkus rokok sampai mencapnya ke kain bahan batik (kain mori/primisima dll). hari kedua menyempurnakan motif, maklum karena pemula banget...cetakan saya suka gak bertemu setiap pattern motifnya hahahha. jadi saya harus menyempurnakan dengan kuas dan alat canting yang biasa untuk batik tulis, pewarnaan pertama dan ngeblok motif untuk pewarnaan kedua. Hari ketiga proses pewarnaan kedua dan ngelorod (merebus kain yang tujuannya menghilangkan lilin/malam). Dan dihari ketiga batik buatan saya sudah selesai dan cakeppppp.



Next kesempatan, saya akan belajar lebih proper lagi deh disitu. karena kemarin bener-bener baru pengenalan saja jadi saya masih belum rewel. Sepertinya sekarang saya banyak maunya haahhaha. Tunggu kedatanganku lagi yah Yogya!!. Selamat membatik teman-teman.

Setrika pressing paling ciamik, Panasonic berat

Pressing adalah kegiatan rutin saya setiap membuat tas. Disitu selalu ada proses pressing untuk semua bagian tas sebelum disatukan. Untuk tas saya yang berlabel Pikaco Story, saya selalu menggunakan bahan utama kain yang saya lapis dengan interfacing merk Tangerine M33 grade A (gitu sih tulisan dikemasannya hehehe). Padahal untuk merk ini biasanya lemnya banyak tapi entah kadang pinggir-pinggirnya ngelongkop (tidak lengket), jadi pikir saya kurang pemanasan saat setrika.

Waktu berlalu akhirnya ada teman seprofesi yang mempublish tentang setrika dan ternyata ada setrika pressing yang ciamik untuk penggunaan pribadi terutama untuk pressing-pressing interfacing (pelapis kain). Sebetulnya ada sendiri sih alat hot press untuk pelapis tapi biasanya digunakan secara industrial karena secara harga dan daya yang tidak cocok digunakan untuk penggunaan individual.

Terfikirlah saya mencari ini setrika kali aja problem ngelongkop saya tadi solved. Ternyata cukup susah mencari setrika Panasonic NI 22 AWT ini di Surabaya, banyaknya online shaaaay. Karena emang setrika ini keknya dari jaman embah saya muda udah dipakai. Soale inget banget dulu pas dirumah embah suka komplin ke ART nya kalo kurang licin kalo setrikanya enteng. Whoalaaahhh...tibaknya setrika ini toh setrika fenomenal itu (sambil memngingat masa lalu mundur dikit). Finally......I buy it.


Akhirnya di Surabaya saya nemu di toko elektronik daerah kertajaya UFO, harganya lumayan eimmmm...mehongggg. Dan setelah dicoba emang berat banget ini setrika, tapi perfect banget kalau dibuat pressing interfacing. Buat baju juga mudah licin cuma ya kayaknya berat banget yak booook kalau dipakai sehari-hari setrika baju sekeranjang. Cuma soal kelicinanya jangan dipertanyakan lagi...liciiiin ciiiiiin!!

Baiklah, problem ngelongkop saya sudah teratasi dengan setrika pressing Panasonic NI 22 AWT ini. Kalau gak nemu di kota anda, silahkan buka tokopedia, banyak kok yang jual. Cuma keknya ongkirnya lebih dari 1kg untuk 1 setrika Panasonic ini. Selamat weekend...selamat menyeterika!!

 
'/>